ALASAN PERUBAHAN BP MENJADI BK
Sejak tahun 1960-an istilah bimbingan & penyuluhan sudah
memasyarakat, terutama di kalangan persekolahan. Namun, sejak tahun 1970-an
istilah penyuluhan lebih mengarah pada usaha-usaha suatu badan, baik pemerintah
maupun swasta. Misalnya peyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan, peyuluan
gizi, dll. Masyarakat menganggap tugas guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan) di
sekolah sama seperti tugas para penyuluh pertanian, penyuluh kesehatan, dll. Padahal
pekerjaan konseling dan pekerjaan penyuluh berbeda. Akhirnya sejak tahun
1980-an, gerakkan bimbingan mulai digalakkan dengan penggunaan istilah
konseling, pemakaian kata ini sebenarnya dimaksud untuk menampilkan pelayanan
yang sebenarnya. Pemakaian istilah konsling dimaksudkan untuk menggantikan
istilah penyuluhan yang bersifat non konseling. Itulah sebabnya mengapa BP
diubah menjadi BK, perubahan nama tersebut dimaksudkan untuk menampilkan pelayanan
yang sebenarnya.
POSISI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
PENDIDIKAN FORMAL
Bimbingan dan Konseling (BK) yaitu layanan yang diberikan
oleh seorang pendidik kepada peserta didik yang bertujuan untuk membuat peserta
didik bisa lebih mengenali dirinya termasuk potensi, bakat dan minat dirinya.
BK juga bertujuan untuk membentuk suatu karakter yang bertanggung jawab dan
mandiri dalam menghadapi permasalah yang dihadapi oleh peserta didik. Dengan
demikian bimbingan dan konseling ini sangat dibutuhkan peranannya untuk
membentuk karakter yang baik dan juga meningkatkan mutu pendidikan di suatu
sekolah.
Dalam pendidikan pun bimbingan dan konseling sangat
dibutuhkan karena untuk mencapai tujuan pendidikan sendiri dibutuhkan bimbingan
dan konseling sebagai sarana konsultasi bagi peserta didik dalam hal pendidikan
atau pembelajaran yang sedang ia jalani ataupun permasalahan yang berasal dari
luar yang dapat mengganggu proses pembelajaran peserta didik. Oleh karena itu
sangatlah penting (urgen) bimbingan dan konseling dalam pendidikan.
Untuk posisi BK dalam pendidikan yaitu sebagai kunci atau
sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Peserta didik juga manusia yang jalan
hidupnya tidak selalu mulus, maka dari itu peran BK adalah memberi motivasi,
sinergi dan membantu memberikan solusi untuk permasalahan peserta didik agar ia
bisa mengenyam pendidikan dengan fokus agar bisa menjadikan dirinya
berkualitas. Peserta didik tidak akan bisa mengemyam pendidikan sendiri, maka
dari itu posisi atau kedudukan BK dalam pendidikan ini diharapkan dapat
memudahkan peserta didik dalam menempuh pendidikan.
BK
mengupayakan peserta didik untuk tidak terjerumus dalam masalah kehidupan yang
ia hadapi dan peran BK adalah membantunya keluar dalam keterpurukan dan
menangkal hal-hal yang berimbah buruk. BK memberikan layanan pada siswa agar dapat berkembang secara
optimal. Pemberian layanan BK tidak hanya dilakukan pasa siswa yang bermasalah,
tapi juga pada siswa yang tidak bermasalah. Hal itu agar siswa bisa berkembang
secara optimal (sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangannya) dengan potensi
dan sistem nilai yang baik dan benar.
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BK TERHADAP
PESERTA DIDIK
Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan dalam dunia
pendidikan, terutama dalam hal memotivasi. Dengan motivasi, siswa menjadi tekun
dalam belajar. Motivasi menentukan tingkat keberhasilan atau gagalnya kegiatan belajar
siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal.
Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
Motivasi
menjadi salah satu faktor yang turut menentukan pembelajaran yang efektif dan membentuk
siswa agar disiplin dalam belajar. Pemberian layanan BK bertujuan juga untuk
masa depan peserta didik. Sehingga layanan BK sangat dibutuhkan dalam dunia
pendidikan. Adapun fungsi bimbingan dan konseling yaitu:
a.Fungsi
Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
b.Fungsi
Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.
c.Fungsi
pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya.
d.Fungsi
Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.
Pemberian layanan BK kepada peserta didik biasanya berupa: Bimbingan
Akademik, Bimbingan Sosial-Pribadi, Bimbingan Karir dan Bimbingan
Keluarga.
1 komentar:
7,8
Posting Komentar