Jumat, 09 Oktober 2015



ALASAN PERUBAHAN BP MENJADI BK


Sejak tahun 1960-an istilah bimbingan & penyuluhan sudah memasyarakat, terutama di kalangan persekolahan. Namun, sejak tahun 1970-an istilah penyuluhan lebih mengarah pada usaha-usaha suatu badan, baik pemerintah maupun swasta. Misalnya peyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan, peyuluan gizi, dll. Masyarakat menganggap tugas guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan) di sekolah sama seperti tugas para penyuluh pertanian, penyuluh kesehatan, dll. Padahal pekerjaan konseling dan pekerjaan penyuluh berbeda. Akhirnya sejak tahun 1980-an, gerakkan bimbingan mulai digalakkan dengan penggunaan istilah konseling, pemakaian kata ini sebenarnya dimaksud untuk menampilkan pelayanan yang sebenarnya. Pemakaian istilah konsling dimaksudkan untuk menggantikan istilah penyuluhan yang bersifat non konseling. Itulah sebabnya mengapa BP diubah menjadi BK, perubahan nama tersebut dimaksudkan untuk menampilkan pelayanan yang sebenarnya.



POSISI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN FORMAL

Bimbingan dan Konseling (BK) yaitu layanan yang diberikan oleh seorang pendidik kepada peserta didik yang bertujuan untuk membuat peserta didik bisa lebih mengenali dirinya termasuk potensi, bakat dan minat dirinya. BK juga bertujuan untuk membentuk suatu karakter yang bertanggung jawab dan mandiri dalam menghadapi permasalah yang dihadapi oleh peserta didik. Dengan demikian bimbingan dan konseling ini sangat dibutuhkan peranannya untuk membentuk karakter yang baik dan juga meningkatkan mutu pendidikan di suatu sekolah.
Dalam pendidikan pun bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan karena untuk mencapai tujuan pendidikan sendiri dibutuhkan bimbingan dan konseling sebagai sarana konsultasi bagi peserta didik dalam hal pendidikan atau pembelajaran yang sedang ia jalani ataupun permasalahan yang berasal dari luar yang dapat mengganggu proses pembelajaran peserta didik. Oleh karena itu sangatlah penting (urgen) bimbingan dan konseling dalam pendidikan.
Untuk posisi BK dalam pendidikan yaitu sebagai kunci atau sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Peserta didik juga manusia yang jalan hidupnya tidak selalu mulus, maka dari itu peran BK adalah memberi motivasi, sinergi dan membantu memberikan solusi untuk permasalahan peserta didik agar ia bisa mengenyam pendidikan dengan fokus agar bisa menjadikan dirinya berkualitas. Peserta didik tidak akan bisa mengemyam pendidikan sendiri, maka dari itu posisi atau kedudukan BK dalam pendidikan ini diharapkan dapat memudahkan peserta didik dalam menempuh pendidikan.
BK mengupayakan peserta didik untuk tidak terjerumus dalam masalah kehidupan yang ia hadapi dan peran BK adalah membantunya keluar dalam keterpurukan dan menangkal hal-hal yang berimbah buruk. BK memberikan layanan pada siswa agar dapat berkembang secara optimal. Pemberian layanan BK tidak hanya dilakukan pasa siswa yang bermasalah, tapi juga pada siswa yang tidak bermasalah. Hal itu agar siswa bisa berkembang secara optimal (sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangannya) dengan potensi dan sistem nilai  yang baik dan benar.



PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BK TERHADAP PESERTA DIDIK

Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, terutama dalam hal memotivasi. Dengan motivasi, siswa menjadi tekun dalam belajar. Motivasi menentukan tingkat keberhasilan atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan pembelajaran yang efektif dan membentuk siswa agar disiplin dalam belajar. Pemberian layanan BK bertujuan juga untuk masa depan peserta didik. Sehingga layanan BK sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Adapun fungsi bimbingan dan konseling yaitu:
a.Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
b.Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
c.Fungsi pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
d.Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
Pemberian layanan BK kepada peserta didik biasanya berupa: Bimbingan Akademik, Bimbingan Sosial-Pribadi, Bimbingan Karir dan Bimbingan Keluarga.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

7,8

Posting Komentar